ADD THE SLIDER CODE HERE

Minggu, 26 Juni 2022

Pelatihan Fasilitator Pendamping Fortasi (PFPF) Tahun 2022


Forum Ta'aruf dan Orientasi atau lebih dikenal dengan Fortasi yaitu kegiatan pengenalan terhadap lingkungan sekolah bagi peserta didik baru dalam rangka memulai langkah mereka di sekolah yang baru. Kegiatan ini merupakan ciri khas dari sekolah-sekolah Muhammadiyah, salah satunya SMK Muhammadiyah 3 Sukolilo. Banyak persiapan yang dilakukan untuk menyambut fortasi ini diantaranya dengan mengikuti Pelatihan Fasilitator Pendamping Fortasi (PFPF) yang diselenggarakan oleh Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kabupaten Pati.

SMK Muhammadiyah 3 Sukolilo mengirimkan delegasi untuk mengikuti kegiatan PFPF ini. Pelatihan Fasilitator dan Pendamping Fortasi (PFPF) adalah pelatihan yang mengkhusus pada perencanaan pengkaderan, pengelolaan pengkaderan, dan pendampingan pasca training Fortasi. Oleh karena itu, dalam PFPF para kader yang telah memenuhi kualifikasi dilatih untuk tiga kemampuan utama, yaitu, pertama, memahami seluk-beluk subjek warga belajar, kedua, memahami seluk-beluk isi materi pelatihan, dan ketiga, memahami dan dapat berperan sebagai fasilitator dan pendamping Fortasi.

Kegiatan yang bertemakan “Mewujudkan Generasi Terbaik Diantara Yang Terbaik Menuju Perkaderan Yang Menggembirakan”  ini dilaksanakan pada hari Sabtu – Ahad, 25-26 Juni 2022 bertempat di SMA Muhammadiyah 2 Sukolilo dan diikuti oleh PD IPM Kabupaten Pati sebanyak 20 Orang, PR IPM Sekabupaten Pati 12 Ranting sebanyak 24 Orang, dan PC IPM Sekabupaten Pati sebanyak 1 Orang. Bentuk kegiatan yang dilakukan antara lain ceramah, brainstroming, role play, focus group discussion (fgd), dan penugasan

PFPF diisi dengan tiga kawasan materi pelatihan, yaitu pengetahuan tentang psikologi warga belajar atau psikologi masyarakat, pendalaman tentang seluk-beluk materi proses pelatihan, dan pengetahuan serta keterampilan sebagai fasilitator pelatihan dan pendamping pasca Fortasi. Secara umum porsi ketiga kawasan materi ini ialah 25% untuk yang pertama, 25% pengetahuan untuk yang kedua, dan 50% untuk yang ketiga.


Dengan memperhatikan model materi pelatihan tersebut metode PFP tidak mengandalkan kuliah dan tanya jawab, akan tetapi akan lebih diwarnai oleh workshop, game, role play, simulasi, praktek lapangan dan lain-lain.Maka dengan adanya Pelatihan Fasilitator dan Pendamping Fortasi ini, diharapkan akan mencetak fasilitator-fasilitator yang berkompeten. Sebagai salah satu upaya penguatan kader persyarikatan. Agar tidak terjerumus kejurang penenggelaman. Sehingga IPM benar – benar terbukti riil dalam gerakannya.





0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More