Generasi muda perlu mengenal kesenian dan kebudayaan Indonesia yang sangat banyak ragamnya. Dengan mengenal, akan lebih mudah untuk tertarik dan mempelajarinya. Selanjutnya akan muncul rasa ikut memiliki dan pada akhirnya tumbuh rasa mencintai seni dan budaya sendiri. Contohnya berpartisipasi dalam budaya daerah, tradisi Meron desa Sukolilo Kabupaten Pati. Tradisi Meron merupakan tradisi tahunan yang digelar masyarakat Desa Sukolilo setiap peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
PJ Bupati Henggar Budi Anggoro mengatakan, Desa Sukolilo terpilih menjadi desa kebudayaan dari Kementrian Pendidikan, Kebudayaan dan Teknologi dengan potensi Budaya Meron yang diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda sejak tahun 2016 dan juga memperoleh pengakuan di tingkat nasional sebagai nominator 3 besar kategori Festival Tradisi Anugerah Pesona Indonesia.
Kamis (28/9/2023) sebanyak 300 siswa SMK Muhammadiyah 3 Sukolilo turut serta dalam Karnaval Meron yang merupakan rangkaian acara dari Tradisi Meron. Dalam moment ini, para siswa menampilkan seni tari, tapak suci, dan peragaan busana. Barisan dimulai dari pembawa banner, bendera dan tongkat-tongkat panji, peragaan kostum dari plastik, barongan, pick up yang dihias burung garuda dari kardus bekas, tari, tapak suci, dan kelas-kelas.
Anak -anak ekskul tari menunjukkan kelincahan dan kekompakannya dalam menari mengikuti irama lagu. Tapak suci menampilkan keahlian menggunakan tongkat dan golok, jurus-jurus dan atraksi memecahkan genteng. Tidak lupa peragaan busana dari plastik hasil kreasi para siswa yang sangat memukau dan masing-masing kelas menampilkan kreativitasnya masing-masing.
Peserta Karnaval Meron diberi kesempatan untuk menunjukkan sebuah tampilan di depan Kepala Desa dan jajarannya dalam waktu dua menit. SMK Muhammadiyah 3 Sukolilo menampilkan kolaborasi antara tari dan tapak suci dengan sangat apik. SMK Muhammadiyah 3 Sukolilo memberikan sebuah buket yang diserahkan kepada bapak Lurah dan sekolah menerima sebuah plakat keikutsertaan dalam Kanaval Meron.
Kepala SMK Muhammadiyah 3 Sukolilo, Bapak Weni Sucipto, S.Pd mengatakan bahwa keikutsertaan sekolah dalam Karnaval Meron ini sebagai sarana yang tepat untuk mengajak anak-anak mencintai dan melestarikan budaya di daerahnya secara langsung. Beliau juga mengingatkan bahwa di balik hingar bingar perayaan Maulid Nabi, kita jangan melupakan esensi bahwa perayaan Maulid Nabi ini untuk meningkatkan kecintaan terhadap Nabi Muhammad saw dan meneladaninya dalam kehidupan sehari-hari.
Ayo, kobarkan semangat dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya Indonesia !